![]() |
Olahraga murah |
Saat ini, ketika pandemi Covid 19 merebak keseluruh pelosok dunia, termasuk indonesia, maka usaha untuk menjaga kesehatan begitu marak dilakukan. Nah, para Ayah Hebat jangan sampai ketinggalan untuk rajin menjaga kesehatan dengan cara berolah raga.
Semakin popular olahraga maka semakin mahal juga pernak pernik yang mereka gunakan, sebagai contoh orang dapat menghabiskan puluhan juta bahkan ratusan juta untuk membeli sepeda, bahkan tahun 2020 ini banyak toko sepeda yang kehabisan stock dan harganya melambung cukup tinggi. Selain bersepeda, olahraga lari juga semakin mahal, karena ada gaya hidup yang ingin di pertontonkan disana. Tidak hanya karena adanya wearable gadget tetapi sepatu lari dan jersy lari juga semakin mahal harganya.
Sedangkan untuk pusat kebugaran (fitness center) di kota-kota besar (yang tiruannya merebak sampai kampung-kampung) bahkan mereka memasang tarif keanggotaan yang cukup tinggi. Tapi pada prinsip berolahraga sebenarnya sederhana saja, yakni melakukan gerakan yang terukur. Lainnya, pakaian fitness yang bagus-bagus, yang seksi, hanyalah embel-embel.
Dokter kesehatan olahraga, Sadoso Sumosardjuno, mengatakan, syarat utama berolahraga adalah dilakukan dengan baik dan terukur agar mengetahui tekanan darah dan denyut nadi seseorang sebelum dan sesudah beraktivitas. Kenapa harus terukur agar tidak membebani orang yang berolahraga yang ujung ujungnya dapat berakhir cedera.
Meskipun demikian, menurut Sadoso, semua orang, tak kenal usia sudah tua maupun masih muda, harus diukur denyut nadi dan tekanan darah supaya bisa mengetahui berapa besar porsi latihan yang dapat dijalani. "Kondisi seseorang tidak bisa ditebak jika ternyata porsi latihan berlebihan dibandingkan kemampuan fisiknya, maka peserta justru berisiko menjadi cedera atau sakit," ujar Sadoso.
Ditegaskannya bahwa sebelum mengikuti latihan, seseorang sebaiknya dicek dulu tekanan darahnya karena jika kurang tidur biasanya tekanan darah turun atau jika sedang stres akan memicu tekanan darah jadi naik. "Kalau tekanan darah naik, misalnya, porsi latihan harus dikurangi dari jumlah biasanya," ujar Sadoso.
Dia juga mencontohkan, orang yang hanya sempat tidur tiga jam pada malam hari, seharusnya tidak mengikuti latihan normal. Kalau sebelumnya selalu kuat jalan kaki lima kilometer, maka dalam kondisi kurang tidur berisiko pingsan walaupun jalan kaki hanya satu kilometer.
Hal lain yang membuat orang gagal mencapai badan yang sehat setelah berolahraga, menurut Sadoso, adalah frekuensi latihan yang tidak ideal. Jika latihan aerobik terlalu rajin, akan membuat badan sakit karena tidak ada kesempatan untuk mengistirahatkan badan. Tetapi sebaliknya kalau dilakukan tidak beraturan, juga tidak memberikan banyak manfaat dan bahkan bisa cedera.
Tetap Berperilaku Positif Dalam Berolahraga
Membayar mahal untuk ikut berolahraga di pusat kebugaran bukan jaminan bisa hidup sehat kalau tidak mengikuti program latihan secara benar. Tetapi, keinginan untuk datang ke tempat fitness sudah lebih baik ketimbang tak ada niat berolahraga sama sekali.
Dokter spesialis olahraga, Hario Tilarso, mengutarakan, maraknya pusat kebugaran pada saat ini merupakan tren positif. Dia menceritakan bagaimana 30 tahun lalu ketika mulai menjalani pekerjaan sebagai dokter di klub olahraga pada tahun 1971. Saat itu orang sangat sulit untuk diajak bergabung di pusat kebugaran karena sangat enggan untuk diajak berolahraga.
"Tetapi sekarang orang-orang sudah mau hidup sehat dan sadar kalau olahraga dapat mencegah pertumbuhan penyakit yang dapat menggerogoti tubuh. Misalnya, ibu-ibu mulai sadar kalau tulang keropos atau jantung bisa dicegah dengan melakukan gerakan olahraga," ujar Hario.
Banyak orang menghabiskan puluhan juta untuk alat dan asesoris olah raga, akan tetapi mereka tidak rutin beraktivitas. Akhirnya Hasil yang diperoleh menjadi tidak maksimal. Untuk itu dalam berolahraga kita harus memperhatikan kekuatan fisik dan kekuatan financial kita. Jangan smapai membebani keduanya.
Tak perlu mahal
Menjamurnya orang bersepeda, klub klub sepeda dan klub lari membuat persaingan gaya hidup diantara anggotanya. Demikian juga tempat fitness di mal-mal dengan peralatan yang serba canggih dengan tarif relatif mahal sehingga hal tersebut memberikan label bahwa hidup sehat itu hanya milik orang berduit saja.
Nah, Ayah Hebat semua, kita harus mengembalikan prinsip olahrga ke yang sebenarnya. Sebenarnya prinsip berolahraga yang sehat adalah yang terukur karena itu gerakan naik tangga di kantor pun bisa dikatakan olahraga yang menyehatkan jantung kalau memang sesuai kebutuhan yang bersangkutan.
Nah karena untuk itu mari kita terus berolahraga dengan murah, jangan hanya mengejar mahalnya peralatan dan gadget pendukung olahraga, tapi mari kita kejar rutinas berolahraga dan manfaatnya.
Salam Olah Raga!!
No comments
Post a Comment